COA: 77.77 GBp
translate icon
Beranda

Pertanyaan yang sering diajukan

Pilih salah satu topik di bawah ini untuk melihat Pertanyaan Paling Sering Ditanyakan (FAQ) yang terkait. Jika tidak menemukan jawaban yang ingin dicari, pakai formulir Hubungi Kami untuk mengirim e-mail permintaan informasi kepada kontak pegawai Coats yang sesuai.

Benang khusus

Coats tidak menyarankan penambahan bahan pelumas / silikon jenis apa pun pada benang. Warna benang bisa berubah dan hal tersebut juga dapat menimbulkan banyak gesekan dan noda-noda minyak. Silikon teratom juga dapat menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup oleh operator/petugas mesin.

Coats tidak menyarankan penggulungan kembali benang sebab hal tersebut dapat menimbulkan dampak yang merugikan pada benang. Proses tersebut dapat menghilangkan bahan pelumas pada benang. Penggulungan kembali juga dapat memunculkan simpul-simpul pada benang yang akan menyebabkan benang menjadi kusut/mudah memantul. Penggulungan kembali juga dapat menyebabkan kerusakan ikatan pada benang.

Coats menawarkan jasa servis komplit yang disebut Coats Sewing Solutions (CSS) / Solusi Jahit Coats (SJC) di mana teknisi Coats akan memberi pendampingan mulai dari tahap pengembangan hingga tahap akhir produksi.

  1. Gunakan benang yang lebih baik dan lebih kuat.
  2. Pertahankan SPI dan jenis setikan yang tepat pada seluruh produk garmen Anda.
  3. Ganti jenis setikan.
  4. Ganti jenis jahitan.
  5. Tingkatkan jumlah setikan per SPI.
  6. Gunakan benang corespun.

Periksa kompatibilitas ukuran jarum benang dan keadaan jarum. Periksa komponen yang bersentuhan dengan benang (alur benang, piringan penegang benang, mata jarum, spul benang, rotary hook) dan juga penghitung waktu mesin.

  1. Periksa ikatan helai benang.
  2. Proses pelumasan benang yang tidak baik - tingkatkan pelumasan benang.
  3. Setel mesin.

Periksa cara kerja dan bagian-bagian mesin jahit (misalnya hook, sekoci spul benang, penutup gigi penarik kain, ujung jarum, alur pemasangan benang) dan juga mutu benang serta ketebalan bahan.

  1. Masalah ini terkait dengan mesin. Bukaan Penutup gigi penarik kain membesar akibat dari keausan bagian mesin jahit yang terjadi seiring waktu dan menyebabkan jarum mendorong kain masuk ke lubang bukaan sebelum jarum menembus kain.
  2. Hal ini juga dapat terjadi jika ukuran jarum (ketebalan) diganti dan penutup gigi penarik kain tidak disesuaikan.
  3. Solusi:Penutup gigi penarik kain harus diganti secara berkala sesudah pemeriksaan keausan bagian mesin jahit.
  4. Penutup gigi penarik kain harus disesuaikan dengan ukuran jarum bahkan jika tidak terdapat tanda-tanda keausan bagian mesin jahit.

Disarankan untuk menggunakan produk Super Lumas bersama-sama dengan jarum nitride titanium untuk meminimalkan panas yang berlebih pada jarum.

  1. Yang dimaksud di sini adalah berpindahnya warna dari bahan sepatu ke benang yang dijahitkan. Hasilnya adalah tampilan luar jahitan yang tak tampak. Kemungkinan penyebabnya adalah pewarnaan kulit yang buruk, ketahanan luntur bahan pewarna yang buruk, reaksi pelarutan atau pelekatan dengan bahan kimia pewarna atau panas benang yang berlebihan.
  2. Pergeseran serat adalah rusaknya serat bahan yang menempel pada benang dan menyebabkan kontaminasi. Kemungkinan penyebab pergeseran serat adalah mutu bahan yang buruk atau kerusakan bahan yang disebabkan oleh panas benang yang berlebihan.
  3. Solusi:Mintalah pabrik untuk mengetes ketahanan luntur bahan; gunakan jarum GEDEBUR untuk mengurangi panas benang; gunakan kipas pendingin udara (6 mm dari mata jarum).
  4. Kecepatan yang direkomendasikan untuk MC normal adalah 1.400 rpm atau kurang, kecepatan yang disarankan untuk jahitan terkomputerisasi adalah 2.500 rpm atau kurang.
  5. Gunakan benang Super Lumas (SL) seperti misalnya benang nilon atau benang poliester GRAL juga sangat direkomendasikan.

Benang

  1. Periksa apakah sepatu jahit memiliki tekanan yang cukup pada kain agar dapat bergerak maju.
  2. Periksa dan bersihkan gigi penarik kain dari semua sisa serat kain yang mungkin menumpuk.
  3. Periksa dan sesuaikan ketinggian gigi penarik kain.
  4. Periksa pengatur jarak antar setikan apakah disetel nol.
  5. Periksa tegangan benang apakah longgar dan mungkin benang menghambat bagian bawah sepatu jahit.
  6. Periksa apakah plat jarum telah terpasang dengan kencang.

Untuk meningkatkan elongasi jahitan, jumlah setikan per cm atau inci dapat ditingkatkan, tekanan pada kain juga ditingkatkan, tegangan jarum/looper pada jahitan dikurangi atau jenis benang yang digunakan diganti.

  1. Jahitan yang meleset terjadi saat kain di kedua sisi setikan bergeser dan benang kain selip dari jahitan sehingga timbul celah permanen pada kain. Jahitan yang meleset seringkali terjadi pada kain yang terbuat dari benang berbahan dasar filamen yang mengkilat dan licin.
  2. Untuk membantu mencegah jahitan meleset, hal-hal berikut ini dapat dilakukan, yaitu meningkatkan jarak pinggiran dengan jahitan. Ganti jenis jahitan. (Seperti contohnya: jahitan rantai). Naikkan atau kurangi SPI tergantung pada kain, (hasil minor). Penggunaan pita kain atau memotong kain secara bias.

  1. Setikan yang melompat di awal proses menjahit pada mesin jahit setikan kunci bisa jadi disebabkan oleh pegas take up benang yang terlalu kuat atau rentang operasi pegas take-up benang terlalu besar.
  2. Apakah rumah jarum berada pada posisi di atas di awal proses menjahit?
  3. Apakah panjang benang yang terulur keluar dari spul benang terlalu pendek?
  4. Apakah benang dipotong dengan baik?
  5. Jika spul benang berputar dengan baik, periksa apakah sekoci spul benang memiliki check spring atau apakah spul benang terus berputar sesudah mesin berhenti dan membuat benang menjadi ruwet.

Jika lubang akibat jarum selalu terletak di bagian atas atau bawah helai kain, maka kemungkinan besar masalahnya BUKAN karena jarum namun beberapa bagian lain pada mesinlah yang merusak kain. Dalam hal ini, penting untuk memeriksa permukaan mesin.

Penjelasan lebih terinci bisa ditemui di situs web kami. Silakan melihat bagian Solusi/Pelatihan Daring/Masalah Umum Menjahit dan Solusinya/Bab 2 - Jenis Ujung Jarum.

  1. Apakah tegangan benang yang terlalu kencang menyebabkan timbulnya lubang kecil? Tegangan atau take up pada mesin jahit mungkin perlu disesuaikan.
  2. Periksa apakah jarum bengkok atau tumpul dan perlu diganti.
  3. Apakah ukuran jarum salah dan perlu diganti dengan ukuran yang benar atau apakah mesin jahit perlu penyesuaian untuk mengakomodir ukuran jarum yang berbeda?
  4. Apakah jarum atau benang yang digunakan berbeda dari sebelumnya? Periksa dan ganti jika perlu.
  5. Apakah pemasangan benang pada mesin jahit sudah benar? Hal ini perlu diperiksa dan kemudian jika perlu benang dipasang ulang.
  6. Apakah tekanan sepatu jahit sudah cukup untuk menarik kain atau apakah perlu ditingkatkan agar kain bisa bergerak maju?
  7. Apakah jarum mesin jahit sudah dipasang dengan benar? Apakah perlu dipasang ulang pada posisi yang benar?

Jenis setikan, jenis jahitan, jenis dan ukuran benang dll berperan penting dalam menentukan kekuatan jahitan. Pemilihan harus dilakukan dengan benar untuk dapat meningkatkan kekuatan jahitan.

Terdapat sebuah formula generik untuk menghasilkan jahitan yang kuat:

Untuk setikan kunci=Jumlah setikan jahitan per inci (SPI) x Kekuatan benang (STS) x 1,5

Untuk setikan rantai = Jumlah setikan jahitan per inci (SPI) x Kekuatan benang (STS) x 1,7

  1. Apakah jarak setikan disetel nol? Jika ya, betulkan.
  2. Apakah tekanan sepatu jahit terlalu lemah? Jika ya, tambah tekanan.
  3. Apakah gigi penarik kain tidak bisa bergerak dan disetel terlalu tinggi atau rendah? Jika ya, betulkan.
  4. Apakah tegangan benang terlalu lemah dan benang menjadi tersangkut di bawah kain? Jika ya, periksa pemasangan benang dan tegangan lalu betulkan.

  1. Mesin setikan kunci yang menggunakan tegangan kencang dapat menurunkan elongasi jahitan dan merusak hasil jahitan sebab kemampuan jahitan dalam menyerap tekanan berkurang. Tegangan benang jarum harus disetel sekecil mungkin dengan tetap mempertahankan jahitan agar tidak terbuka.
  2. Tegangan benang pada spul benang yang disetel terlebih dahulu untuk memastikan hasil jahitan yang rapi menggunakan ukuran tegangan benang yang standar. Standar tegangan ini sama dengan tegangan pada sekoci spul benang yang termasuk spul benang utuh.
  3. Menggunakan benang yang lebih baik dan kuat dapat meningkatkan kekuatan jahitan dan begitu juga dengan meningkatkan jumlah setikan, mengubah jenis setikan atau mengubah jenis jahitan yang digunakan.

  1. Apakah mesin jahit berjalan pelan untuk waktu yang lama dan menyebabkan berkurangnya minyak untuk sirkulasi mesin? Matikan mesin selama 20 menit agar mesin mendingin dan kemudian nyalakan kembali.
  2. Apakah terdapat masalah pada pasokan daya ke mesin jahit sehingga mesin jahit harus menunggu pasokan daya kembali lagi?
  3. Apakah terdapat banyak sisa serat kain yang terkumpul di bawah plat jarum sehingga mesin tiba-tiba mati? Bersihkan mesin dan nyalakan kembali.
  4. Apakah benang tersangkut pada bagian mesin yang bergerak atau pada shuttle? Jika ya, matikan mesin (beri waktu agar motor mesin dapat beristirahat), perbaiki benang yang tersangkut kemudian nyalakan kembali.
  5. Apakah peralatan keselamatan diaktifkan? Jika ya, matikan mesin, perbaiki galat yang terjadi, dan nyalakan mesin kembali.

  1. Apakah ukuran, jenis dan ujung jarum yang benar telah digunakan?
  2. Apakah pemasangan benang pada mesin telah diperiksa dengan benar dan jika perlu telah dipasang ulang?
  3. Apakah hal ini terjadi akibat tegangan benang atas atau bawah yang longgar? Betulkan.
  4. Apakah kain tersangkut pada bagian mesin jahit yang rusak atau kain tertarik keluar dari mesin jahit?
  5. Apakah tekanan sepatu jahit sudah cukup untuk dapat menarik kain? Apakah diperlukan tekanan yang lebih besar?
  6. Apakah sepatu jahit telah dipasang dengan benar? Apakah sepatu jahit longgar dan perlu dikencangkan?
  7. Apakah gulungan spul benang sudah benar? Buka gulungan dan gulung ulang jika perlu.
  8. Apakah jarak setikan disetel dengan benar sesuai dengan bahan yang sedang dijahit?
  9. Apakah ujung benang tumpul atau rusak dan perlu diganti?
  10. Apakah tegangan benang disetel dengan benar?
  11. Apakah kain terlalu licin atau lembut? Apakah diperlukan sepatu jahit, gigi penarik kain, dan plat berbeda untuk bahan yang lebih ringan?
  12. Apakah menggunakan dua jenis dan ukuran benang yang berbeda?
  13. Apakah plat jarum telah disetel dengan benar dan sekrup menahannya dengan kencang?
  14. Apakah terdapat sisa serat kain yang terkumpul di antara gigi penarik kain? Jika ya, bersihkan.
  15. Apakah terdapat getaran atau kebengkokan benang yang menyebabkan tusukan tampak seolah-olah tidak lurus? Jika ya, tambah ukuran jarum atau ganti ke jarum yang berangka lebih kuat atau runcing mungkin dapat membantu.
  16. Apakah terdapat gerakan pada gigi penarik kain? Jika ya, kencangkan atau betulkan.

  1. Apakah pemasangan benang pada mesin jahit sudah benar?
  2. Apakah benang tersangkut pada alur benang yang rusak atau cacat dan menyebabkan keseimbangan jahitan yang tidak rata? Periksa, betulkan atau jika perlu ganti.
  3. Apakah pemasangan benang pada sekoci spul benang sudah benar? Periksa dan jika perlu betulkan.
  4. Apakah setelan perhitungan waktu looper dan hook sudah benar? Mungkin pemeriksaan dan penyesuaian perlu dilakukan.
  5. Apakah looper atau hook rusak dan perlu diganti atau diminyaki?

Kebanyakan setikan rusak akibat tidak menggunakan jenis dan ukuran benang yang benar dalam proses penjahitan. Untuk mengatasi hal ini, perlu mengganti jumlah setikan, keseimbangan setikan dan menyetel tegangan benang pada mesin dengan benar agar dapat mengurangi masalah ini atau bisa juga dengan mengganti benang yang lebih tebal atau kuat. Gunakan benang corespun Coats untuk mendapatkan daya tahan abrasi yang lebih baik. Bisa juga mempertimbangkan untuk menggunakan setikan yang lebih longgar agar setikan akan bergulir dan tidak patah atau retak saat terkena batu atau enzim.

Yang dimaksud di sini adalah berpindahnya warna dari bahan sepatu ke benang yang dijahitkan. Hasilnya adalah tampilan luar jahitan yang tak tampak. Kemungkinan penyebabnya adalah pewarnaan kulit yang buruk, ketahanan warna bahan pewarna yang buruk, reaksi pelarutan atau pelekatan dengan bahan kimia pewarna atau panas benang yang berlebihan. Pergeseran serat adalah rusaknya serat bahan yang menempel pada benang dan menyebabkan kontaminasi.

  1. Apakah spul benang telah dimasukkan sepenuhnya atau didudukkan dengan benar pada sekoci spul benang? Jika tidak yakin, lepas, periksa dan masukkan lagi.
  2. Apakah pemasangan benang pada spul benang sudah benar? Apakah benang menjadi kusut dan perlu diurai dan digulung kembali?
  3. Apakah spul benang berputar dengan lancar dalam sekoci spul benang? Jika tidak, spul benang perlu diperiksa untuk memastikan bahwa benang pada spul benang sudah digulung dengan benar, pada tegangan yang tepat dan tidak ada terlalu banyak benang yang tidak tergulung pada spul benang. Spul benang yang digulung terlebih dahulu dapat mencegah timbulnya masalah ini.
  4. Terdapat Sisa serat kain dalam spul benang atau shuttle yang perlu dihilangkan dengan cara dibersihkan.
  5. Apakah tegangan terlalu kencang atau apakah spul benang berputar terlalu cepat? Sekoci spul benang mungkin perlu dibetulkan dan ditambah ring baut atau pegas pada bagian kotaknya untuk mencegah berputar terlalu cepat.
  6. Apakah terdapat alur pemasangan benang yang terlalu tegang pada sekoci spul benang/per atau bagian lubang looper yang perlu dihaluskan dan diminyaki?
  7. Apakah spul benang telah terpasang pada sekoci dengan benar? Ukuran dan jenis spul benang perlu diperiksa kesesuaiannya, distorsi flensnya dan jika perlu diganti.

  1. Apakah benang telah digulung dengan benar? Jika tidak, pastikan bahwa benang jahit ditarik secara vertikal dengan setelan bagian lubang dudukan benang berada tepat di atas bagian tengah selongsong benang? Juga pastikan bahwa benang jahit ditarik oleh selongsong benang dengan lancar dan tidak tersangkut di bawah selongsong benang (benang meleset), jika ya, dapat menggunakan dudukan foam di bawah selongsong benang agar tidak tersangkut jika benang meleset. Periksa apakah ketinggian lubang di atas selongsong benang telah disetel pada ketinggian yang tepat, yaitu sekitar 2 ½ kali lebih tinggi dari pengemasan benang.
  2. Jika benang jahit tersangkut di alur benang, periksa dan jika perlu pasang ulang benang.
  3. Apakah benang jahit tersangkut sebelum naik ke piringan penegang benang? Jika ya, tingkatkan kekuatan lilitan pada alur benang tegangan terlebih dahulu untuk mengurangi timbulnya masalah ini atau mengurangi tegangan benang dan memastikan bahwa piringan penegang benang berfungsi dengan baik.
  4. Apakah mutu benang yang digunakan dalam operasi baik? Apakah benang lemah atau mutunya rendah atau selongsong benangnya sudah tua? Jika ya, coba ganti benang dan mungkin masalah dapat terselesaikan.
  5. Apakah terdapat bagian mesin jahit yang rusak atau bergeser? Pastikan bahwa semua bagian terpasang dan bekerja dengan benar, beri perhatian pada check spring di mesin jahit setikan kunci. Pastikan check spring terpasang dan bekerja dengan benar, ganti atau jika perlu betulkan.
  6. Apakah benang menjumbai pada jarum? Jika ya, gunakan benang yang lebih halus atau jarum yang lebih besar tergantung kebutuhan.
  7. Apakah mata jarum tersumbat? Jika ya, mungkin panas jarum yang berlebih menyebabkan masalah ini. Coba gunakan jahitan penutup alternatif pada kain jika memungkinkan. Ganti ke jarum alternatif dengan pelumasan, proses akhir atau ujung yang lebih baik. Oleskan zat pelumas jarum melalui benang atau Anda dapat mencoba satu atau lebih banyak jenis peralatan pendingin jarum.
  8. Hook pada mesin jahit sangat panas. Periksa pasokan minyak yang masuk ke hook dan periksa jarak jarum dengan hook.
  9. Apakah pemasangan benang pada mesin jahit sudah benar? Periksa atau periksa dua kali dan pasang ulang benang sesuai kebutuhan.
  10. Apakah terdapat simpul pada salah satu bagian pada benang jahit atau mungkin Anda hanya perlu memasang ulang benang.
  11. Apakah tegangan jahitan (saat mendapat tekanan) pada mesin jahit terlalu tinggi dan memutuskan benang? Jika ya, tegangan pada mesin perlu dibetulkan atau benang jahit yang digunakan perlu diganti dengan benang yang lebih kuat atau tebal.
  12. Apakah jarum pada mesin jahit menyebabkan kerusakan misalnya tumpul, bengkok atau bermata tajam dan perlu diganti?
  13. Apakah ukuran jarum yang digunakan salah dan perlu diganti jarum dengan ukuran yang benar?
  14. Apakah jarum telah dimasukkan dengan benar? Jika tidak , jarum perlu dilepas lalu dimasukkan kembali.
  15. Apakah ukuran jarum telah sesuai dengan ukuran benang yang digunakan? Hal ini dapat menyebabkan benang menjadi putus. Periksa dan jika perlu ganti ukuran jarum atau ukuran benang supaya cocok.
  16. Apakah alur pemasangan benang pada level/pegas take-up tidak benar atau tidak pas? Jika ya, pasang ulang atau ganti.

  1. Panas pada jarum disebabkan oleh gesekan. Gesekan tersebut terjadi antara jarum dan kain yang dijahit dari mesin atau setelannya. Jarum yang tumpul atau rusak dapat meningkatkan suhu lebih cepat yang dapat melelehkan atau meleburkan benang jahit.
  2. Benang jahit yang bermutu baik memiliki bahan pelicin yang dapat meningkatkan daya jahit benang jahit serta menghilangkan panas pada jarum.
  3. Panas jarum yang berlebihan ini dapat disebabkan oleh mata jarum terlalu kecil untuk ukuran benang jahit yang digunakan. Alasan lain adalah lubang pada penutup gigi penarik kain terlalu besar untuk ukuran jarum yang digunakan. Jarum tidak tepat di lubang plat sehingga jarum menggesek bagian pinggir penutup gigi penarik kain. Pengaman jarum pada mesin terus menggesek jarum, atau hook atau alat pembentuk setikan, membentur jarum pada saat menarik simpul benang untuk membentuk setikan.

Setikan yang miring-miring berdampak negatif pada tampilan luar jahitan sebab kemiringan dari garis jahitan menimbulkan persepsi akan mutu yang buruk. Jarum mungkin bergetar atau bengkok.

  1. Apakah jarum yang digunakan sudah benar? Periksa dan ganti sesuai kebutuhan.
  2. Apakah jarum bengkok atau ujungnya tumpul? Periksa dan ganti sesuai kebutuhan.
  3. Apakah ukuran jarum sesuai dengan benang? Periksa dan ganti sesuai kebutuhan.
  4. Apakah terdapat gerakan pada gigi penarik kain? Jika ya, betulkan.
  5. Apakah hal ini diakibatkan oleh kendali kain yang buruk dan sepatu jahit yang mental? Jika ya, tingkatkan tekanan pada sepatu jahit.

  1. Benang yang digunakan mungkin proses akhirnya buruk atau tidak cocok untuk kain atau proses jahit. Ganti dengan benang yang bermutu baik atau ganti dengan benang corespun.
  2. Kain mungkin memiliki proses akhir yang buruk, kasar atau ditenun terlalu padat. Jahitan penutup pada kain mungkin perlu diperbaiki. Ganti jarum dengan jarum yang lebih sesuai jenis/jahitan penutupnya. Juga bisa menggunakan pendingin jarum.
  3. Jarum mungkin rusak atau jarum terlalu panas sesudah benang putus dan jarum baru pun perlu digunakan.

  1. Apakah mesin berhenti pada posisi selain tepat di Atas tengah sehingga sulit memasukkan benang pada jarum?
  2. Apakah lubang jarum tersumbat dan perlu dibersihkan atau diganti?
  3. Apakah ukuran benang yang digunakan terlalu besar atau ukuran jarum yang digunakan terlalu kecil?

  1. Pastikan terdapat pasokan minyak yang cukup. Periksa jarum untuk membersihkan hook.
  2. Minyaki bagian pinggiran dan permukaannya.

  1. Periksa dan bersihkan sisa serat kain yang terkumpul di antara piringan penegang benang.
  2. Periksa dan pasang ulang benang pada mesin
  3. Periksa ketinggian gigi penarik kain dan naikkan gigi penarik kain sesuai kebutuhan
  4. Periksa dan sesuaikan setelan tegangan jahitan
  5. Periksa dan sesuaikan tekanan pada sepatu jahit mesin jahit.

  1. Periksa apakah ukuran dan jenis jarum serta mereknya sesuai dengan jarum yang digunakan sebelumnya.
  2. Periksa pemasangan benang pada mesin untuk memastikan bahwa pemasangan benang sudah benar sesudah jarum diganti.
  3. Periksa untuk memastikan bahwa jarum telah dipasang dengan benar (jarum naik cukup tinggi dan berada pada arah yang benar).
  4. Coba kurangi tegangan benang pada mesin Anda.

  1. Periksa ketinggian gigi penarik kain dan naikkan gigi penarik kain sesuai kebutuhan.
  2. Periksa dan sesuaikan setelan tegangan jahit.
  3. Periksa dan sesuaikan tekanan pada sepatu jahit mesin jahit.
  4. Apakah jarum yang tipis digunakan untuk menjahit bahan kain yang berat dan mungkin ukuran jarum perlu dinaikkan.
  5. Apakah jarum telah dimasukkan sepenuhnya ke dalam rumah jarum?
  6. Apakah sekrup penjepit jarum longgar atau aus sehingga posisi jarum turun ke bawah saat menjahit?
  7. Posisi sepatu jahit tidak benar dan menggesek jarum.
  8. Apakah sepatu jahit longgar?
  9. Jika terdapat alat penarik yang terpasang pada mesin, mungkin alat ini menarik terlalu kencang dan membengkokkan jarum
  10. Apakah setelan mesin (looper atau hook) bergerak dan perlu disetel ulang?
  11. Periksa apakah sepatu jahit tidak bergerak dan menggesek jarum.
  12. Apakah jarum secara tak sengaja menancap pada pin/paku keling dll? Jika ya, ini dapat merusak jarum.
  13. Apakah kain tertarik pada saat Anda menjahit dan kemudian membengkokkan dan mematahkan jarum?
  14. Apakah terdapat simpul pada benang yang mengakibatkan jarum menjadi patah pada saat menjahit?
  15. Apakah plat jarum berada pada posisi yang benar dan sekrup menahannya dengan kencang?

  1. Coba tingkatkan mekanisme tarikan kain
  2. Usahakan agar tarikan kain merata di sepanjang jahitan dan kain tidak tertarik terlalu kencang atau terhambat pada saat menjahit.
  3. Usahakan kecepatan mesin selalu konstan dengan kecepatan yang sama selama menjahit.

  1. Apakah benang terlalu tebal untuk pemotong benang?
  2. Apakah pisau rusak atau aus?
  3. Apakah penghitungan waktu pemotongan benang sudah benar?
  4. Apakah pisaunya tumpul?
  5. Apakah setikan yang melompat menyebabkan masalah ini?
  6. Gulungan benang yang tidak baik pada spul benang. Sesuaikan kesejajaran penggulung spul benang. Gunakan spul benang yang sudah digulung sebelumnya.
  7. Tegangan terlalu kencang atau spul benang berputar terlalu cepat. Sesuaikan tegangan sekoci spul benang. Masukkan ring baut atau pegas untuk mencegah spul benang berputar terlalu cepat.

Coats tidak menyarankan penambahan bahan pelumas / silikon jenis apa pun pada benang. Warna benang bisa berubah dan hal tersebut juga dapat menimbulkan banyak gesekan dan noda-noda minyak. Silikon teratom juga dapat menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup oleh operator/petugas mesin.

Zips

Tersedia resliting spiral / kumparan, resliting plastik cetakan dan resliting logam. Silakan lihat Informasi Produk di situs web kami.

Resliting Kumparan Terjahit terbuat dari kumparan monofilamen yang dijahit, biasanya poliester yang diselubungi gulungan poliester pada 2 pita , umumnya juga terbuat dari poliester. Silakan lihat Informasi Produk di situs web kami.

Pada awalnya resliting ini terbuat dari bahan-bahan buatan manusia seperti misalnya nilon, poliester, poliproplen, poli butil phthalate (PBT). Nilon adalah bahan yang umum digunakan untuk resliting sebab permukaannya halus dan oleh sebab ini nama sebutan resliting nilon untuk kategori resliting ini masih terus digunakan.

Resliting spiral terbuat dari monofilamen yang ditenun secara integral ke bagian tengah resliting dalam satu proses yang berkelanjutan. Sebab proses ini hanya melibatkan dua bahan maka proses ini menghasilkan mutu yang lebih baik. Silakan lihat Informasi Produk di situs web kami.

Resliting plastik cetakan biasanya terbuat dari gigi resliting Pita Poliester dan Poli Oksi Metilen (POM). Bahan alteratif yang dapat digunakan untuk gigi resliting seperti misalnya Polipropilen untuk bahan gigi resliting yang bersih. Bahan plastik lain yang lebih tinggi teknologinya dapat digunakan untuk penggunaan akhir yang lebih khusus. Sedangkan pita resliting pada umumnya adalah poliester.

Resliting logam biasanya terbuat dari Pita Poliester dan Gigi Resliting Kuningan. Bahan lain yang dapat digunakan untuk pita seperti misalnya Katun, campuran Poli/Katun. Silakan lihat "Memilih resliting yang tepat" Pewarnaan Garmen. Gigi resliting juga bisa terbuat dari Aluminum untuk mengurangi berat dan Baja / Tembaga untuk beberapa penggunaan dalam industri khusus.

Resliting logam dibuat dengan cara melekatkan gigi resliting ke bagian pinggir pita yang bermanik. Gigi resliting bisa terbuat dari bahan kuningan atau kawat besi dan dilekatkan langsung ke pita. Atau gigi resliting dicap terlebih dahulu kemudian dipoles / diberi plat sebelum dilekatkan untuk menghasilkan resliting bermutu tinggi. Biasanya, resliting ini digunakan untuk tas / produk garmen kelas atas yang memerlukan gigi resliting yang sangat halus. Kadang kala gigi resliting bisa dicetak langsung ke pita, namun proses ini jarang digunakan sekarang karena sudah ada teknologi lain yang lebih maju.

Resliting berujung tertutup (misalnya untuk saku/rok/celana panjang), resliting berujung terbuka (misalnya bagian depan jaket), resliting dua arah (resliting bisa dibuka dari pangkal dan juga benar-benar terpisah (misalnya mantel panjang), resliting jenis X (dua kepala resliting yang saling tidak berhadapan, misalnya folder karya seni besar yang dapat dibuka dari sisi kanan atau kiri), resliting jenis O (dua kepala resliting yang saling berhadapan, misalnya yang biasa digunakan pada tas/koper). Untuk informasi lebih lanjut silakan lihat Informasi Produk.

Pada bagian atas resliting terdapat Ujung Atas yang akan menghentikan Kepala Resliting (bagian yang ditarik) supaya resliting tidak terbuka. Pada bagian bawah resliting berujung tertutup (resliting saku/rok) terdapat Ujung Pangkal yang mencegah bagian bawah resliting terbuka. Pada Resliting Berujung Terbuka (Resliting Pemisah seperti yang digunakan pada bagian depan jaket) komponen bagian bawah biasanya terdiri dari Pin dan Bros. Kancing kotak adalah bagian perempuan yang lebih besar dari dua komponen yang membuat kancing bebas bisa dimasukkan untuk menutup resliting. Untuk informasi terinci mengenai Ujung Atas, Ujung Pangkal, Kepala Resliting dan Penarik Kepala Resliting silakan lihat di Informasi Produk di situs web kami.

Bagian ujung atas pada resliting logam pada umumnya terbuat dari bahan kuningan. Demikian juga dengan resliting Spiral yang menggunakan ujung logam. Ujung Bahan Aluminum kadang kala juga digunakan. Filamen poliester juga dapat digunakan untuk ujung atas dan bagian pangkal pada resliting spiral, atau juga Poli Oksi Metilen(POM) yang juga biasa digunakan pada resliting Plastik Cetakan. Beberapa resliting spiral juga bisa menggunakan bagian Pangkal dari Kancing Kuningan. Biasanya ini khusus untuk alas kaki karena lebih kuat. Beberapa resliting Spiral/Kumparan Terjahit memiliki ujung bawah terlas yang sederhana untuk mengunci gigi resliting. Biasanya jenis ini tidak kuat dan umumnya disetik pada jahitannya. Rincian mengenai produk ini dapat dilihat di Lembar Data Produk. Silakan lihat Situs Web Opti untuk Lembar Data Produk.

Kepala resliting pada umumnya terbuat dari Campuran Besi, meskipun komponen bagian dalam kepala resliting mungkin terbuat dari Baja atau Kuningan. Kepala resliting plastik juga ada, meskipun tidak kuat. Kepala resliting yang terbuat dari kuningan dicap juga biasa digunakan pada bahan jins.

Penarik kepala resliting juga bisa terbuat dari campuran besi dan berbagai bahan lainnya seperti misalnya Poliuratan, Kayu, Silikon, PVC, Kain, Pita Kain, Kuningan - biasanya jenis bahan ditentukan oleh desainer meskipun informasi lebih lanjut tetap perlu dicari saat menggunakan bahan-bahan yang tak biasa.

Ada banyak cara untuk mengukur panjang resliting, Coats Opti mengikuti Metode Standar Inggris, yaitu semua ukuran berdasarkan pengukuran dari ujung komponen atau kepala resliting saat resliting ditutup. Rincian lebih lanjut dan gambar-gambar terkait dapat dilihat pada Informasi Produk di situs web kami.

Ekstensi dan pita bagian atas dan pangkal (lihat Deskripsi Komponen Resliting) bisa menjadi penting dalam pemasangan resliting pada penggunaannya. Hal ini berbeda-beda antara satu perusahaan resliting dengan perusahaan yang lain maka disarankan untuk memeriksa Lembar Data Produk terkait komponen ini pada saat melakukan perubahan. Lebar Rel juga menentukan ukuran resliting. Penting sekali untuk menggunakan ukuran resliting yang tepat. Silakan lihat laman cara memilih resliting yang tepat dari PSD dan situs web kami untuk nasihat-nasihat dalam memilih resliting yang tepat.

Ukuran tipikal untuk resliting Opti Spiral / Logam / Plastik Cetakan dan resliting Tak Terlihat serta istilah-istilah setempat dapat ditemukan dalam informasi terinci di situs web kami. Silakan lihat juga Situs Web Opti untuk Lembar Data Produk.

Resliting tak terlihat, kadang-kadang juga disebut sebagai resliting tersembunyi, memiliki bagian lipatan pada pita di balik bagian jahitan sehingga resliting dapat dijahit dengan sepatu jahit khusus agar gigi resliting menjadi tersembunyi / tak terlihat. Gigi resliting pun akan tersembunyi dari pandangan. Silakan lihat Cara Memilih resliting yang tepat dan Apa yang Boleh dan Apa yang Tidak Boleh untuk nasihat-nasihat lebih lanjut terkait resliting tak terlihat.

Ujung pangkal seharusnya diamankan dengan jahitan mundur untuk mencegah tekanan langsung pada resliting. Jika jahitan mundur sudah ada namun masih terjadi kerusakan, periksa produk garmennya. Coba pakaikan produk garmen pada manekin untuk melihat kemungkinan penyebab kerusakan.

Ganti resliting dengan resliting dan kepala resliting jenis jahitan terbalik.

Resliting spiral/jahitan memiliki simpul S dan simpul Z pada bagian gigi resliting yang membentuk tanda "senyum" atau "cemberut" saat gigi-gigi resliting dikaitkan. Gigi resliting sebelah kanan dan kiri harus berada pada arah/keadaan yang sama. Jika bukan ini masalahnya, pastikan tegangan jahit di kedua sisi resliting seimbang.

Resliting spiral/jahitan memiliki simpul S dan simpul Z pada bagian gigi resliting yang membentuk tanda "senyum" atau "cemberut" saat gigi-gigi resliting dikaitkan. Gigi resliting sebelah kanan dan kiri harus berada pada arah/keadaan yang sama. Jika bukan ini masalahnya, pastikan tegangan jahit di kedua sisi resliting seimbang. Juga periksa jika terdapat bagian kain yang mengerut atau kain pelapis.

Periksa apakah tegangan jahit di kedua sisi rel sama. Jika hal ini hanya terjadi sesudah resliting ditekan, periksa apakah terdapat bagian kain yang mengerut atau jika terdapat kain lapisan.

Dalam penggunaan resliting untuk bagian depan tengah yang panjang, ujung resliting mungkin berada di bagian dengan banyak tekanan. Periksa apakah pengguna akhir tidak memberikan terlalu banyak tekanan pada ujung pangkal resliting pada saat mengenakan produk garmen. Jika resliting digunakan untuk sebuah mantel panjang, maka sebaiknya menggunakan resliting dua arah.

Periksa apakah terdapat cukup tempat untuk kepala resliting saat ditarik di sepanjang resliting. Periksa apakah terdapat bagian jahitan yang mengganggu tarikan kepala resliting di sepanjang rel. Periksa apakah bagian pinggir kumparan tidak terjahit ke bagian pita dasar resliting.

Pastikan bahwa resliting yang digunakan adalah resliting M46 atau M60. Pastikan kepala resliting dalam keadaan tertutup pada saat pencucian dan pastikan kancing ditutup, jika memungkinkan. Jika kancing tidak ada maka lindungi resliting dari tekanan proses pencucian. Pastikan tidak ada kelebihan beban cucian pada saat pencucian.

Pastikan bahwa resliting yang digunakan adalah resliting M46 atau M60. Pastikan kepala resliting dalam keadaan tertutup pada saat pencucian dan pastikan kancing ditutup, jika memungkinkan. Jika kancing tidak ada maka lindungi resliting dari tekanan proses pencucian. Pastikan tidak ada kelebihan beban cucian pada saat pencucian. Pastikan ukuran tabung mesin cuci cocok dengan ukuran kepala resliting. Pastikan tidak ada celah / lubang kecil yang dapat membuat kepala resliting tersangkut dalam mesin cuci atau mesin pengering.

Pastikan bahwa resliting yang digunakan adalah resliting M46 atau M60. Pastikan kepala resliting dalam keadaan tertutup pada saat pencucian dan pastikan kancing ditutup, jika memungkinkan. Jika kancing tidak ada maka lindungi resliting dari tekanan proses pencucian. Pastikan tidak ada kelebihan beban cucian pada saat pencucian. Pastikan ukuran tabung mesin cuci cocok dengan ukuran kepala resliting. Pastikan tidak ada celah / lubang kecil yang dapat membuat kepala resliting tersangkut dalam mesin cuci atau mesin pengering. Pastikan ujung pangkal resliting diamankan dengan jahitan mundur.

Pastikan resliting yang digunakan adalah resliting M46 atau M60. Pastikan bahwa kepala resliting dalam keadaan tertutup selama pencucian dan pastikan bahwa kancing ditutup, jika memungkinkan, untuk melindungi gigi resliting dengan kain penutup resliting. Jika tidak ada kancing, maka lindungi resliting dari bahan kimia proses pencucian dengan menggunakan sepotong kain katun. Pastikan tidak terjadi kontak langsung dari bahan kimia ke dalam gigi atau kepala resliting. Pastikan temperatur dan kendali waktu dikalibrasi dengan benar dan disetel sesuai dengan proses yang digunakan.

Periksa apakah larutan / semprotan / pemoles digunakan pada gigi resliting. Periksa apakah terdapat sisa bahan kimia pencoklatan pada bagian permukaan kulit. Periksa apakah resliting telah diproses dengan Protecto Treatment/Perawatan Perlindungan untuk mencegah timbulnya reaksi pada pigmen kulit dengan bagian tembaga resliting.

Periksa apakah larutan / semprotan / pemoles digunakan pada gigi resliting. Periksa apakah terdapat tumpahan minyak yang digunakan pada benang jahit jika ada jahitan atau periksa temperatur segel jika resliting disegel.

Resliting spiral/jahitan memiliki simpul S dan simpul Z pada bagian gigi resliting yang membentuk tanda "senyum" atau "cemberut" saat gigi-gigi resliting dikaitkan. Gigi resliting sebelah kanan dan kiri harus berada pada arah/keadaan yang sama. Jika bukan ini masalahnya, pastikan tegangan jahit di kedua sisi resliting seimbang. Juga periksa jika terdapat bagian kain yang mengerut atau kain pelapis.

Periksa apakah kepala resliting dan rel diproduksi oleh pembuat yang sama dan apakah ukurannya cocok atau tidak.

Periksa apakah ada proses khusus seperti misalnya membalik tas yang bisa menyebabkan tekanan keras pada kepala resliting dan mendorong kepala resliting ke arah ujung pangkal resliting. Periksa apakah terdapat cukup tempat agar kepala resliting dapat ditarik dengan lancar tanpa menggesek kain / bahan kulit produk atau lapisan produk. Periksa apakah ada bagian samping jahitan yang mengganggu kelancaran tarikan kepala resliting dan pastikan baik kepala resliting dan rel resliting diproduksi oleh pembuat yang sama. Jika resliting terbuat dari logam, periksa apakah arah rel sudah benar atau belum. Rel logam memiliki arah yang benar / salah untuk menarik kepala resliting. Ini disebut arah yang dianjurkan / tidak dianjurkan. Jika kepala resliting digunakan pada kedua arah, maka diperlukan gigi simetris dua arah yang khusus.

Harap hubungi departemen Layanan Pelanggan kami saat memesan barang untuk penggunaan luar ruangan. Untuk barang jenis tersebut, kami merekomendasikan penarik kepala resliting standar dengan kepala resliting berplat perak, atau kepala resliting plastik khusus.

Harap hubungi departemen Layanan Pelanggan kami saat memesan produk untuk penggunaan luar ruangan. Untuk produk jenis tersebut, kami merekomendasikan penarik kepala resliting standar dengan kepala resliting yang berplat perak, atau kepala resliting plastik khusus. Produk untuk kegiatan luar ruangan harus dikeringkan sebelum disimpan. Produk jangan disimpan dalam keadaan basah.

Harap hubungi departemen Layanan Pelanggan kami saat memesan penutup perahu / pembungkus transportasi laut. Untuk penutup perahu / pembungkus transportasi laut, kami menyarankan penarik kepala resliting standar dengan kepala resliting berplat perak, atau kepala resliting plastik khusus.

Periksa apakah ukuran jarum yang digunakan untuk memasukkan resliting tidak terlalu besar. Jika jarum yang besar digunakan untuk menjahit mundur bagian pangkal resliting, maka hal ini dapat membuat kedua sisi resliting terpisah. Pastikan bahwa tekanan pada saat mengaitkan / menutup resliting tidak terlalu besar. Ujung resliting dan tekanan pada resliting saat ditutup tidak bisa melebihi 5 kg dalam penggunaan normal.

Resliting kumparan terjahit lebih longgar daripada resliting jenis S. Periksa apakah resliting jenis S sudah digunakan demi hasil terbaik.

Pastikan bahwa tidak terdapat sisa minyak mesin yang digunakan untuk menjahit resliting ke tempat duduk. Periksa ketahanan warna kulit tempat duduk, benang dan resliting serta periksa sisa bahan kimia yang tertinggal di bahan kulit dari proses pembuatan bahan kulit.

Periksa jika terdapat sisa minyak / zat pelumas yang digunakan pada mesin jahit saat memasang resliting. Jika produk kumparan terjahit digunakan dalam keadaan mentah maka mungkin terdapat lebih banyak zat pelumas pada benang jahit yang digunakan untuk memasang resliting. Gunakan resliting Coats Opti dengan benang yang tingkat pelumasnya dikontrol secara seksama, atau lebih baik gunakan resliting jenis S yang terbuat hanya dari benang dan memiliki minyak lebih sedikit.