Isi
Pendahuluan
Dalam menjahit, jahitan adalah bagian pertemuan antara dua atau lebih dari dua lapis kain, kulit, atau bahan lain yang saling terkait dengan setikan. Jahitan dalam produk masal pakaian, alas kaki, tekstil rumah tangga serta perlengkapan olah raga yang modern dijahit oleh mesin jahit industri. Industri sepatu, pembuatan baju, quilting, kerajinan, haute couture dan modiste rumahan bisa jadi menggunakan kombinasi jahit tangan dan mesin.
In clothing construction, seams are classified by their type (plain, lapped, bound, flat) and position in the finished garment (centre back seam, inseam, side seam). Seams are finished with a variety of techniques to prevent ravelling of raw fabric edges and to neaten the inside of garments.
Jahitan yang digunakan untuk menyatukan produk-produk jahitan pada umumnya bersifat menahan beban dan idealnya harus serupa secara fisik terhadap bahan kain yang dijahit. Jenis setikan dan benang jahit yang digunakan bermacam-macam tergantung pada kebutuhan. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk memahami betul berbagai jenis jahitan, penggunaannya dan variasinya agar Anda dapat memilih jenis jahitan yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda.
This technical bulletin will be your quick reference guide to seam types.
Seam Classification
Jahitan dikelompokkan sesuai dengan jenis/jumlah komponen yang digunakan. Terdapat delapan jenis jahitan sesuai dengan ISO 4916:1991.
In the past, seams were described as Flat, Superimposed, Lapped or Bound. Stitching (then differentiated from seams) were described as Edge finishing or ornamental. Varieties of seams are illustrated below together with their descriptions under the above and the new system.
Jenis-jenis Jahitan
Class 1 – Superimposed seam
Class 2 – Lapped seam
Class 3 – Jahitan Bound
Class 4 – Jahitan Rata
Class 5 – Decorative/Ornamental stitching
Class 6 – Edge finishing/neatening
Class 7 – Attaching of separate items
Class 8 – Single ply construction
Class 1 – Superimposed seam(s)
Jahitan ini pada umumnya mulai dengan dua helai kain atau lebih yang superimposed satu sama lain dan disambung di dekat bagian pinggir, dengan satu baris jahitan atau lebih. Terdapat berbagai jenis jahitan dalam kelompok ini.
Setikan yang Digunakan
A superimposed seam can be sewn with Stitch Types 301 or 401 to create a simple seam. The same seam type can also be sewn with Stitch class 500 (Over edge stitch) or Combination stitches (e.g., Stitch class 516)
Aplikasi
Digunakan untuk menciptakan jahitan penahan beban yang rapi pada lingerie, kaos, dll.
Lapped seam Class 2 – Lapped seam(s)
In this class of seam, two or more piles of material are lapped (i.e., with edges overlaid, plain or folded) and joined with one or more rows of stitches.
One of the most popular of this class is the Lap felled type, involving only one stitching operation – a strong seam with fabric edges commonly used to protect jeans or similar garments from fraying. The superficially similar French seam type involves two stitching operations with an intervening folding operation – a flat, folded seam with only one row of stitching visible on the top surface.
This seam class consists of a minimum of two components and can have different varieties consisting of a number of rows of stitching.
Setikan yang Digunakan
Jahitan lap felled umumnya menggunakan setikan rantai 401.
Aplikasi
Jahitan tusuk ikal adalah jahitan yang umumnya digunakan. Jahitan ini digunakan pada pembuatan produk jins sebab konstruksinya kuat. Jahitan Perancis umumnya digunakan untuk pakaian hujan, dan jahitan pinggir pada bagian muka jaket serta baju terusan.
Class 3 – Bound seam(s)
Jahitan dibentuk dengan cara melipat bagian penyambung di atas pinggiran kain dan menyambung kedua pinggiran bagian penyambung ke kain dengan satu baris setikan atau lebih. Ini akan menghasilkan pinggiran jahitan yang rapi dan terlihat dari luar. Juga terdapat berbagai macam jahitan bound.
Setikan yang Digunakan
setikan rantai 401 atau setikan kunci 301.
Aplikasi
Bagian leher kaos.
Flat seam Class 4 – Flat seam(s)
In these seams (sometimes called Butt seams), two fabric edges, flat or folded, are brought together and over sewn with stitches.
The purpose of these seams is to produce a joint where no extra thickness of fabric can be tolerated at the seam, as in underwear or foundation garments. The looper thread(s) must be soft, yet strong and the cover thread may be decorative as well as strong. This seam is referred to as a flat seam because the edges do not overlap one another, they will be butted together.
Setikan yang Digunakan
Zigzag lock stitch, chain stitch or covering stitch (class 600).
Aplikasi
Jahitan jenis ini terdiri dari dua komponen dan sering terdapat pada produk garmen halus yang memerlukan jahitan bebas kain sisa.
Piping seam Class 5 – Decorative/Ornamental stitching
Setikan ornamental adalah setikan dengan lajur lurus atau melengkung atau mengikuti desain ornamental, pada helai tunggal kain. Jenis yang lebih kompleks termasuk berbagai jenis "pipa", yaitu bentuk menyerupai pipa di sepanjang permukaan kain.
Aplikasi
The stitching results in decorative surface effects on the fabric e.g., pin tucks, Penggunaan of braids, etc. This seam type consists of a minimum of one component.
Edge finishing-neatening Class 6 – Edge finishing/neatening
Setikan pinggir terdapat di bagian pinggir helai tunggal kain yang ditekuk atau tertutup setikan. Yang paling sederhana dari operasi ini adalah Serging, Jenis 6.01.01, yang dalam jahitan ini potongan bagian pinggir helai tunggal kainnya ditindas oleh setikan pinggir untuk merapikan dan mencegah serat kain terburai. Kelompok jahitan ini termasuk jahitan dengan bagian pinggir yang ditindas oleh setikan dan dapat digunakan pada produk dengan pinggiran kasar yang memerlukan jahitan akhir. Hanya terdapat satu komponen pada jahitan jenis ini. Jahitan ini juga termasuk metode populer lainnya yang menghasilkan pinggiran rapi seperti keliman dan keliman blind stitch.
Aplikasi
Membuat alur bordir pada permukaan panel celana, bagian penutup, pola depan baju, dll.
Class 7 – Attaching of separate items
Kelompok jahitan ini termasuk jahitan yang memerlukan tambahan komponen lain pada bagian pinggir helai kain semisal pita karet pada bagian pinggir celana dalam wanita. Jahitan jenis ini memerlukan dua komponen.
Class 8 – Single ply construction
This seam class consists of one piece of fabric that is turned in on both edges. It is most commonly seen in belt loops or bets for which a folder can be attached to the machine. This type of seam requires only one component.
Pengelompokan Jahitan
Setiap jahitan diidentifikasi dengan menggunakan rancangan numerik yang terdiri dari lima digit.
The first digit reflects the seam class (1-8).
The second and third are counting numbers (0-99) to indicate the differences in the location of the needle penetrations.
Terkait spesifikasi jahitan, rancangan jenis setikan harus termasuk dalam rancangan jahitan. Jika dua jenis setikan atau lebih digunakan, setikan tersebut harus dinyatakan mulai dari kiri ke kanan.
Mutu Jahitan
Though the stitch types chosen for a seam depend on the functional or aesthetic requirements of the seam, Mutu Jahitan can be measured based on the following parameters:
- Ukuran jahitan – Diukur dengan kedalaman jahitan, panjang jahitan dan lebar jahitan.
- Kekuatan Daya Tarik Benang – It is the amount of force required to pull out a total of ¼” of the opposing sets of yarns perpendicular to the seam line.
- Kekuatan Jahitan – Kekuatan yang diperlukan untuk merobek jahitan baik dengan merusak benang atau merusak kainnya.